10.11.10

> 01.09.10: Lailatulkadar dan Hukum Pareto








Lailatul Qodar & Hukum Pareto

Jakarta Wed 01 Sep 2010

LAILATUL Qodar adalah satu malam di bulan Ramadan yang jika seseorang beribadah maka nilai pahalanya adalah khoirun min alfi syahrin ‘“ lebih baik dari 1.000 bulan. Demikian firman Allah SWT didalam Al-Quran. Darimana datangnya angka 1.000 bulan?

Syahdan, zaman dahulu ada tiga orang saleh dari Bani Israil yang selama 80 tahun terus menerus beribadah kepada Allah SWT. Mendengar kisah ini para sohabat merasa heran dan iri - dalam semangat fastabiqul khoirot berlomba-lomba dalam kebaikan - bagaimana mungkin selama puluhan tahun orang bisa beribadah secara terus-menerus? Jika rata-rata umur ummat Muhammad adalah 60-70 tahun maka bagaimana mungkin ummat ini bisa menandingi ibadahnya Hizqil, Zakaria dan Yusa‘?

Maka turunlah basyiron kabar gembira berupa ayat diatas bahwa ada 1 malam dari 354 malam tahun Qomariah yang nilai pahalanya bisa mengalahkan ibadah ketiga orang saleh tadi. Maha Suci Allah dengan segala kehendak-Nya, karena di satu hadits disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW dilupakan pada malam ke berapa turunnya Lailatul Qodar itu, sehingga Nabi hanya menyebutkan fii asyril awaakhiri ‘“ di salah satu malam dari 10 malam terakhir. Di hadits lain, Lailatul Qodar disebutkan turun di malam ganjil.

Maka di 10 hari terakhir bulan Ramadan, ummat Islam melaksanakan itikaf atau tinggal di mesjid, untuk melaksanakan ibadah hatta matla‘il fajr ‘“ sampai terbit fajar. Dan karena tahun ini awal puasa di Indonesia bersamaan, maka itikaf pun dimulai malam 21 yang jatuh bersamaan pada hari Senin 30/8.

Ibadah Nabi Muhammad SAW di bulan Ramadan disebutkan di hadits adalah ‘bagaikan angin yang dilepas‘. Artinya, ada intensitas ibadah yang meningkat ibaratnya deret kali, dan meningkat lagi ibaratnya eksponensial selama 10 malam terakhir.

Mengapa? Karena pahala semua amal ibadah selama Ramadan dilipat bi asyri amtsalihaa ‘“ sepuluh kali lipat, dan didalam salah satu dari 10 hari terakhir, ya itu tadi, pahalanya khoirun min alfi syahrin ‘“ lebih baik dari 1.000 bulan.

Hikmah apa yang dapat diambil dari ‘ibadah Nabi bagaikan angin yang dilepas‘ di bulan Ramadan bil khusus selama 10 malam terakhir?

Pada tahun 1906 Vilfredo Pareto seorang ekonom Italia melihat bahwa 80 persen tanah di Italia dikuasai oleh hanya segelintir kecil 20 persen populasi. Dia lalu memformulasikan hukum Pareto 80-20 yang ternyata masih masih berlaku seabad kemudian sampai sekarang, bahwa 80 persen output dihasilkan dari hanya 20 persen input.

Sebanyak 80 persen sales dihasilkan dari hanya 20 persen salesman. Sebanyak 80 persen omzet sebuah toko dihasilkan dari penjualan hanya 20 persen jenis barang. Sebanyak 80 persen laba BUMN/D dihasilkan hanya dari 20 persen BUMN/D. Sebanyak 80 persen output perusahaan dihasilkan dari kerja hanya 20 persen karyawan. Sebanyak 80 persen aktivitas dilakukan dengan memakai hanya 20 persen baju yang ada di lemari.

Maka, sebagaimana Nabi yang ‘beribadah bagai angin yang dilepas‘ selama Ramadan, fokuskan segenap resources didalam kehidupan sehari-hari dan di dunia korporasi untuk 20 persen input yang menghasilkan 80 persen output. Khusus untuk karyawan, tentu saja tidak dimaksudkan untuk mengeliminasi 80 persen karyawan yang hanya berkontribusi terhadap hanya 20 persen output perusahaan, melainkan bagaimana meningkatkan kemampuan mereka. Sedangkan untuk baju, shodaqohkan sajalah 80 persen baju yang jarang apalagi tidak pernah dipakai, daripada mubadzir dan hanya memenuhi lemari.

Untuk fulusy, menurut Robert Kiyosaki hukumnya bukan lagi 80-20 tapi 90-10. Total 90 persen uang di dunia ini dimiliki oleh segelintir kecil 10 persen populasi. Total 90 persen akumulasi royalti penulis di dunia dihasilkan oleh hanya 10 persen penulis saja. Diantaranya adalah JK Rowling penulis Harry Potter dan Kiyosaki itu sendiri penulis Rich Dad Poor Dad. Di Indonesia, sejak September 2000 buku ini sudah naik cetak 25 kali.

Di Indonesia, 90 persen pendapatan royalti dimiliki oleh 10 persen penulis, diantaranya Habiburrahman El Shirazy penulis Ayat-Ayat Cinta, Andrea Hirata penulis Laskar Pelangi dan beberapa orang penulis buku best seller lainnya.

Terjadi lonjakan dahsyat di 10 hari terakhir di Makkah dari orang yang melaksanakan ibadah umroh lailatul qodar. Dan puncaknya di malam 27 dimana sedemikian padatnya lautan manusia di Kabah sehingga konon jauh lebih sulit melaksanakan tawaf di malam itu dibandingkan di musim haji sekalipun.

Di Indonesia, puncak Ramadan adalah malam ke 17 karena sudah menjadi agenda resmi negara untuk memperingati Nuzulul Quran yang kemarin 26/8 diselenggarakan di Istana Negara.

Ketika awal abad 19 Hukum Pareto diformulasikan, sesungguhnya belasan abad silam Islam sudah mengajarkan prinsip-prinsip itu. Bahwa diantara 114 surat ada satu surat istimewa Al-Ikhlas yang jika dibaca tiga kali pahalanya sama dengan satu khataman Al-Quran. Bahwa satu kali membaca surat Yasin pahalanya tiga kali khataman Al-Quran.

Margasatwa tak berbunyi, gunung menahan nafasnya, angin pun berhenti, pohon-pohon tunduk,dalam gelap malam, pada bulan suci Quran turun ke bumi... Inilah malam seribu bulan, ketika Tuhan menyeka air mata kita, ketika Tuhan menghapus dosa-dosa kita.

Itulah senandung Trio Bimbo dengan lirik Taufiq Ismail 35an tahun yang lalu yang Alhamdulillah saat ini bisa didengarkan di youtube.com dengan memasukkan keywords “Bimbo - Lailatul Qadar”.

Allohumma innaka ‘afuwwuun kariim tuhibbul ‘afwa fa‘fu annaa ‘“ Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Maha Mulia dan menyenangi maaf, maka maafkanlah kami. Demikian doa yang disunnahkan diperbanyak diucapkan selama itikaf.

Masih tersisa 7 malam lagi. Selamat itikaf di masjid. Selamat mencari Lailatul Qodar. Dan selamat mengaplikasikannya didalam kehidupan.